Saat ini softlens telah menjadi salah satu barang yang wajib dimiliki bagi sebagian orang.
Kalau dulu fungsinya
hanya sebagai alat bantu penglihatan, kini kegunaan softlens sudah berkembang
menjadi pelengkap kosmetik hingga aksesoris.
Lalu adakah bahaya
yang bisa terjadi pada mata jika menggunakan softlens?
Seperti produk
kesehatan lainnya, tentu ada risiko yang tak bisa dilepaskan dari
penggunaan softlens di dalam kehidupan sehari-hari.
Baca : 8 Manfaat softlens dalam kehidupan sehari-hari
Risiko yang bisa
berkembang menjadi bahaya softlens jika penggunaan produk tidak
disertai petunjuk pemakaian yang benar.
Apa saja bahaya softlens yang
perlu dipahami oleh konsumen maupun calon pengguna lensa kontak?
Berikut ini beberapa
di antaranya.
1. Bahaya Softlens Dipakai Tidur
Mata manusia perlu
istirahat yang cukup setiap hari.
Tak hanya harus cukup
tidur, indera penglihatan kita juga harus di istirahatkan dari penggunaan alat
optik secara berkala.
Anjuran ini berlaku
untuk pengguna kacamata dan softlens.
Pemakaian softlens selama 24 jam tanpa pernah dilepas merupakan hal yang tidak disarankan.
Softlens harus dilepas setiap beberapa jam dan tidak dipakai saat tidur.
Tindakan tersebut diperlukan agar mata mendapat pasokan oksigen normal di malam hari.
Jika tidak, bola mata jadi lebih mudah iritasi dan rawan terinfeksi bakteri.
Baca : 12 Cara merawat softlens: do’s & don’t’s
2. Bahaya Softlens yang Dipakai Berenang
Saat berenang atau
mandi, sebaiknya lepaskan softlens terlebih dahulu.
Jika kita berenang,
biasanya ada sedikit air yang masuk di bawah lensa softlens. Ini merupakan hal
yang berbahaya bagi kesehatan mata.
Air kolam renang tidak
cukup higienis.
Bersama dengan air
yang masuk, bakteri bisa ikut terjebak di antara softlens dan
bola mata. Inilah penyebab utama iritasi ringan hingga berat.
Air yang tidak bersih
juga menjadi alasan mengapa softlens sebaiknya tidak dicuci
dengan air keran.
Air keran yang berasal
dari sumur atau air suling kerap dikaitkan dengan Acanthamoeba keratitis,
infeksi kornea yang tidak bisa diobati.
Lebih aman untuk
mencucinya dengan cairan pembersih khusus.
3. Bahaya Softlens Palsu
Meletakkan benda asing
di permukaan bola mata tentunya termasuk tindakan berisiko.
Namun begitulah cara
pemakaian softlens dan hal tersebut tidak harus mendatangkan
bahaya kesehatan yang bisa dihindari.
Softlens palsu bisa membuat mata mengalami iritasi, infeksi, hingga
kebutaan. Pada saat dipakai untuk pertama kalinya, biasanya ada sensasi pedih
dan pandangan jadi buram.
Salah satu cara untuk
meminimalisir bahaya penggunaan softlens adalah dengan memilih
produk yang aman dan terpercaya.
Sebelum memilih satu merek softlens berdasar corak warna atau harganya, pastikan produk yang Anda pilih sudah terdaftar secara resmi.
Periksa kemasan untuk mengecek AKL, deretan angka yang menunjukkan nomor registrasi alat kesehatan.
Adanya AKL menunjukkan bahwa produk tersebut sudah terdaftar secara resmi di Departemen Kesehatan dan dianggap layak pakai.
4. Bahaya Softlens Robek
Softlens merupakan salah satu alat kesehatan yang paling rapuh dan
mudah rusak. Apalagi produk ini digunakan pada bola mata yang juga termasuk
bagian tubuh paling sensitif.
Lensa lunak softlens mudah
robek jika kita tidak hati-hati saat memindahkannya dari lens case atau
saat mencucinya dengan solution.
Kalau sudah begini,
sebaiknya buang softlens yang sudah robek dan ganti dengan
yang baru.
Meskipun sekilas tampak tak berbahaya, softlens yang robek bisa menggores kornea dan membahayakan penglihatan.
Umumnya ini merupakan indikasi bahwa softlens sudah lama, terlalu sering digunakan, atau tidak dirawat dengan benar.
Begitu softlens robek,
produk tersebut akan kehilangan fungsi normalnya.
Lensa tidak akan bisa
terpasang dengan presisi dan berisiko bergeser hingga ke bawah kelopak mata.
Softlens jadi terasa tidak nyaman di mata. Jika tetap digunakan
bahkan bisa menyebabkan infeksi.
5. Bahaya Softlens Kering
Kondisi tertentu bisa
membuat pemakai softlens mengalami dry eye syndrome (sindrom
mata kering).
Sindrom ini bisa
mengakibatkan perubahan fisiologis struktur lapisan kornea pada jangka panjang.
Walaupun begitu, mata
kering akibat penggunaan softlens bisa dicegah dengan memilih
produk yang tepat.
Pemilik mata yang
mudah kering bisa memilih softlens dengan water content di bawah 50%.
Water content adalah daya serap lensa kontak terhadap cairan yang
berfungsi untuk menjaga agar lensa tetap lembap serta nyaman.
Lensa kontak jenis softlens umumnya dibuat dari plastik lunak yang bersifat hidrofilik (menyukai air) bernama hydrogel.
Semakin tinggi water
content softlens, semakin tebal permukaan lensa dan semakin cepat pula
dia menyerap cairan dari permukaan bola mata.
Karena itulah softlens yang
paling tepat untuk mata kering adalah jenis low water content.
Selain itu, pengguna softlens juga
harus memahami cara bijak pemakaian produk kesehatan yang satu ini.
Softlens sebaiknya tidak digunakan sepanjang hari, harus
dibersihkan setiap hari, disimpan dengan cara yang benar, dan rutin diganti
sesuai keterangan masa pakai yang tertera di kemasan.
6. Bahaya Softlens Tersangkut di Mata
Mungkin Anda pernah
mendengar cerita tentang softlens yang tersangkut dan menghilang di
balik bola mata. Ini adalah mitos yang sebaiknya tidak Anda percayai lagi.
Softlens memang bisa bergeser dan tersangkut di balik kelopak mata atau di pinggir mata. Tetapi tidak mungkin bisa tersangkut dan hilang di belakang bola mata.
Lapisan mucus di
depan mata yang disebut conjunctiva dan otot di sekitar mata
yang bernama otot rectus akan mencegah hal itu terjadi.
Walaupun begitu, softlens yang
tersangkut di pinggir mata atau di balik kelopak memang harus segera
dikeluarkan agar tidak terjadi iritasi.
Apa yang harus
dilakukan jika softlens tersangkut?
Berikut ini beberapa
tips yang bisa dicoba.
o Cobalah melihat ke arah yang berlawanan dengan posisi lensa yang
bergeser tadi. Jika lensa terasa di pojok kanan mata, cobalah melihat ke kiri.
Jika lensa terasa menyangkut di bagian bawah mata, arahkan bola mata ke atas.
Cara tersebut membuat lensa yang tersangkut segera terlihat dan mudah diambil.
o Kelembapan ekstra dapat membuat pergerakan softlens lebih
lancar. Basahi mata dengan tetes mata khusus softlens, lalu
kedip-kedipkan mata agar softlens bergeser kembali ke pusat kornea. Setelah itu
cobalah untuk mengeluarkan softlens lagi dengan cara biasa.
o Jika softlens tersangkut di bawah kelopak mata,
pejamkan mata dan pijat perlahan dengan ujung jari untuk menggeser softlens ke
posisi semula. Dorong sedikit demi sedikit sampai softlens bergerak
ke arah pusat kornea kembali. Setelah itu keluarkan softlens dengan
cara biasa.
7. Bahaya Softlens untuk Mata Normal
Soflens bisa membahayakan untuk pengguna dengan mata normal jika
yang dipakai adalah softlens khusus untuk penderita gangguan
penglihatan.
Softlens untuk minus tentunya bisa
mengakibatkan sensasi tidak nyaman dan pandangan buram jika dipaksakan untuk
mata normal.
Jika memiliki mata
normal, tetapi ingin menggunakan softlens, pilihlah softlens plano
/ normal.
Saat ini ada banyak
jenis softlens dengan aneka corak
warna cantik yang aman digunakan oleh pemilik mata normal
sekalipun.
Menurut dr. Aldy
Valentino Maehcarenda dari Alodokter:
“Sebaiknya Anda memperhatikan jika membeli lensa kontak, perhatikan tulisan yang tertera pada kotak lensa tersebut yang mengindikasikan bahwa lensa kontak tersebut hanya untuk fungsi dekoratif untuk mata normal atau lensa kontak tersebut memang untuk penderita gangguan tajam penglihatan.”
Demikian keterangan
mengenai bahaya softlens yang perlu Anda pahami kebenarannya.
Sekali lagi, softlens
tidak harus menimbulkan risiko bahaya kesehatan jika konsumen memilih produk
yang sesuai dan menggunakannya sesuai anjuran.